Kamis, 13 Maret 2014

aku sedih, ceritaku kayak sinetron

dear teman-teman..

aku kaget banget denger kabar kalo salah satu adikku ga ada di rumah. Aku sulung, dan aku jarang ketemu mereka. Jumlah adikku tiga. dan ada satu adikku yang paling aku kangenin kalau aku pulang. Sejak SMA sampai lulus kuliah aku tinggal bersama eyang dan tante rosa. Dengan demikian aku gapunya banyak waktu dengan ibu dan ketiga adikku. adikku yang pertama sering aku tulis diblog ini yang bernama Felix, yang kedua bernama Herna, dan adik bungsuku bernama Cahyo.

berawal dari aku pulang ke Jogja setelah 2 bulan aku di Jakarta dengan tujuan mencari kerja..

aku pulang ke rumah ibuku dan bertemu Herna. aku tanya sama Herna, "Cahyo neng ngendi,Na? (cahyo dimana,Na?)" Herna bilang Cahyo udah 2 bulan di Malang. Aku ga percaya.. aku kaget, dia masih kecil dan dah berpisah dengan keluarganya.. selidik punya selidikm ternyata Cahyo akan disekolahkan oleh saudaraku yang di Malang sampai sarjana. Tentunya aku harus bersyukur, ya mestinya begitu.. melihat kondisi keuanganku sebagai seorang sulung saat ini masih pas-pasan dengan gaji yang kecil di ukuran ibukota seperti Jakarta aku masih belum mampu menyekolahkan adikku satu pun.

lalu..

setelah aku tau Cahyo di Malang, aku langsung nangis. Aku nangis banget, karena hanya aku dan eyang dan keluarga dari bapakku yang ga tau kalau Cahyo sudah di Malang bahkan sebelum aku berangkat di Jakarta. Langsung aku sms cahyo apa aku boleh aku telpon dia.. sejam aku nunggu balesan, ehh.. Cahyo telpon aku.. aku tanya kabar dia, betah ga dia di sana, di sana sama siapa aja, di sana ke Gerejanya rajin apa engga, dan dia betah, seneng, rajin ke Gereja di sana, bahkan dia mau dibaptis di sana.. sepertinya hidupnya tercukupi dan menyenangkan.. aku hanya bisa "ngempet kangen" aja sih.. karena dia adalah adikku yang paling membuatku semangat.

emang sih..

Cahyo dibandingkan kedua adikku yang lain dia paling supel, gampang bergaul sama orang lain, paling suka diajak di Gereja, paling ga pernah ngeluh, dan dia visioner.. pikirannya ke depan, walaupun dia suka jajan mainan yang ga penting.. wajaih masih anak-anak..


Tuhan,
Aku tau rencanaMu besar buat Cahyo, usia 4 tahun harus kehilangan Bapak, usia 11 tahun dengan besar hati dan rela meninggalkan ibu dan saudara dekat yang lain untuk menuntut ilmu..

semoga ketika dia stalk namanya sendiri, dia melihat tulisan ini.. bahwa aku sayang banget sama Cahyo.. IMANUEL CAHYO LASTOMO ..semoga harapan besarnya untuk sekolah tinggi lancar dan selalu dekat dengan imannya dan Tuhan.. Aminn..

Cahyo, sampek ketemu lebaran 2014 yaa..