Jumat, 04 September 2015

Just..

Dear all,

Sebenarnya ini aku tujukan untuk Tuhan, tapi aku ingin curhat kepada yang kebetulan membaca. Boleh dibilang kisah hidupku ini unik. Di mana yang lain hidup dengan kecukupan mereka sedangkan aku dan ketiga adikku tidak. Saat ini aku merantau demi bisa menyekolahkan kedua adikku yang masih sekolah. Sedangkan yang lain mencari dan mengumpulkan uang untuk menikah. Dilema sih sebenarnya. Aku juga sampai sekarang entah mengapa belum terpikir untuk menikah padahal usiaku sudah "tua". Baru hampir 24 tahun sih sebenarnya hehe. Sepeninggal Ibuku meninggal aku jadi lebih dekat dengan ketiga adikku.

Oh Tuhan,

Aku ingin bisa mendapat beasiswa di UGM utk S2, supaya aku bisa menggapai cita-cita eyangku supaya aku menjadi dosen. Dan lagi, aku ingin melakukan kebersamaan-kebersamaan bersama ketiga adikku.Apakah aku naif? mungkin, hanya saja hati ini yang sedang berkata demikian. Kalau bukan doaku yang ini dikabulkan, maka kabulkan doaku yg satu lagi, yaitu bekerja di perusahaan yang lebih besar, lebih menantang, dan pastinya gaji lebih besar. Resign dari perusahaan sekarang lalu mulai bekerja di perusahaan yang baru dengan jarak sebulan. pasti itu sangat menyenangkan bisa berkumpul dengan adik-adikku walau hanya sebentar.

Aku sangat mencintai ketiga adikku sehingga sudah habis rasanya rasa cinta ini untuk orang lain. Maka dari itu, aku memang suatu saat harus menikah. doaku yang satu lagi kepada Tuhan adalah,

Tuhan, pilihkan aku jodoh yang terbaik untukku. Ibuku, yang mau mencarikan jodoh untukku sudah tidak ada. Sekarang, comblangin aku dengan pria seiman dan mau menerima keadaanku dengan "tiga anak"

amiiinnn

Sabtu, 25 Juli 2015

keluarga saya komplit tapi tak komplit

perkenalkan kembali, nama saya Maya. saya adalah sulung dari empat bersaudara. saya saat ini berusia 23 tahun dan sudah bekerja di perusahaan besar sebagai admin Supermarket. walaupun di perusahaan besar, bukan berarti saya kaya raya. adik saya ada tiga, felix, herna dan cahyo. Felix, usianya 18 tahun dan sudah lulus STM. ia bercita-cita menjadi pemilik bengkel dengan jerih usahanya sendiri, maka dari itu ia sekarang sedang mencari pekerjaan demi menggapai impiannya. Herna, usianya 14 tahun dan sekarang sedang memasuki kelas 1 SMP. 14 tahun saat aku dulu adalah usia di mana saya sudah kelas 1 SMA dan usia ketika bapak saya meninggal. Herna terlambat sekolah karena TK nya 3 tahun dan pada waktu SD dia tidak naik 2 kali. kasian ya, tapi ya gimana lagi. Dia pernah jatuh dan luka di bagian kepala ketika bayi. yang terakhir Cahyo, usianya 12 tahun dan sekarang sedang di kelas 6 SD. Terus terang diantara kami, Cahyo paling supel dan menyenangkan. sayangnya dia bersama sepupu ibu di Malang. semoga sMP nanti si Cahyo ada di Jogja.

Ibu kami.
seperti cerita saya sebelumnya, bapak sudah meninggal ketika saya berusia 14 tahun. dan belum lama ini, ibu saya juga sudah meninggal di usia adik perempuan saya 14 tahun. entah itu kebetulan atau bukan, yang saya yakini adalah itu sudah takdir keluarga kami. Tidak mau bohong dan menyebarkan aib. ibu saya sebenarnya punya pegangan ketika dia hidup. pegangan yg seperti orang Jawa tau. Saya tau, tapi saya tidak mengimani. dengan bantuan orang-orang baik, saya dapatmembantu mengeluarkan pegangan ibu dengan doa. sungguh, kuasa doa itu adalah ajaib. Tuhan benar-benar Maha Kuasa.

Saya sekarang
Saya sekarang adalah seorang kakak yang sekaligus orang tua untuk ketiga adik saya. ketika mandat ini sudah saya yakini, saya menjadi ga pemarah lagi alias lebih sabar, semakin fokus, semakin punya harapan, semakin bersemangat bekerja. Tapi, kadang sih merasa kangen sama keluarga dan suasana Jogja yang begitu damai untuk saya pribadi. Namun, saya harus survive di sini, di Jakarta demi ketiga adik saya. andaikan gaji di Jogja tidak semena-mena, saya akan di Jogja kok tapi apa daya, kalo saya tetap di Jogja saya jadi tidak bisa menabung untuk adik2 saya. Saya sebenernya punya impian untuk membuat restoran kecil di Jogja suatu hari nanti. saya harus menabung modal dulu. sebenernya saya sudah muak untuk bertahan. tapi ketika saya berpikir kembali, saya jadi semangat kembali. Saya  juga terkadang tidak disukai orang yang ada di kampung saya. entah mengapa apakah mereka iri atau bagaimana. apa yang mereka irikan dari saya? anak yatim piatu? keluarga miskin? hidup prihatin? ada saja yang benci sama keluarga saya. tapi saya yakinkan adik2 saya bahwa Tuhan ada sama kita. Dia itu kuasanya sungguh Maha Dahsyat. Dia tu sumber kehidupan kita. hidup kita ga ngemis kok, mbak maya masih bisa bekerja, Felix juga bentar lagi bisa mandiri sendiri pasti kita temukan arti kehidupan yang lebih luar biasa dibanding orang lain. semangat !!

Minggu, 10 Mei 2015

Belajar Untuk Tidak Menjadi Sakit

---perHATIan---

Cerita yang saya tulis di bawah ini merupakan kisah yang terpampang NYATA. Namun sampai sekarang saya masih sulit percaya bahwa saya mengalami hal yang saya tulis ini...

Nama saya Maya, gadis berusia 23 tahun, seorang karyawan swasta yang bercita-cita menjadi PNS, berbadan gemuk, pekerja keras tapi cengeng, dan memegang teguh budaya Jawa modern.

Sehat.
Semua orang pasti ingin sehat, termasuk saya. Walaupun saya berbadan besar, namun saya selalu mensugesti diri saya untuk berusaha hidup sehat. Tahun ini, 2015, merupakan tahun yang benar-benar wow untuk saya dan keluarga saya. Budhe saya divonis terkena miom, Om saya divonis terkena Jantung dengan sedikit gangguan ginjal, dan Ibu saya divonis menderita DM (Diabetes Melitus) tipe basah. Speechless.. Padahal ibu saya tidak pernah suka makanan yang manis-manis saja bisa terkena penyakit DM. Bapak saya juga seorang penderita DM, sekarang sudah meninggal. 

Baru Ketahuan.
Pada saat itu ibu saya pulang dari bekerja mengendarai motor. Beliau mengaku badannya lemas dan saat mengendarai motor, beliau terjatuh sampai empat kali. Ke-empat kalinya jatuh, beliau pingsan. Keesokan harinya, kaki ibu saya bengkak pada kedua kaki dan menjadi luka bernanah. Sampai sekarang ibu saya harus rutin membersihkan luka dan kontrol kesehatan tiga hari sekali di Dokter.Akhirnya dengan sakitnya ibu saya, saya harus menjadi tulang punggung keluarga untuk ibu dan kedua adik saya. 
Om saya juga demikian. Beliau pada masa muda memang hobby banget konsumsi kopi, minuman bersoda, daging merah, dan gorengan. Sekarang ini di usianya yang belum mencapai 50 tahun harus check up seminggu sekali ke Dokter. 

Ketar-ketir.
Saya adalah keturunan dari penderita DM dan riwayat keluarga yang mempunyai penyakit jantung. Saya mulai khawatir dengan kesehatan saya kelak jika pada saat saya muda sekarang suka makan makanan yang tidak sehat seperti; gorengan, gula berlebihan, makanan instant, santan, kopi dan soda berlebihan, dll, Apakah saya harus menderita seperti itu? 

:) SAATNYA HIDUP SEHAT :)
Ada sedikit cerita mengenai Om saya. Beliau sangat takut dan sedih ketika beliau divonis mempunyai penyakit jantung koroner dan gangguan ginjal. Sejak itu beliau mengonsumsi makanan yang serba direbus, kukus, dan di-tim, mengonsumsi jus striberi yang baik untuk jantung dan ginjal, tidak mengonsumsi kacang-kacangan (walaupun untuk Jantung baik, namun tidak baik untuk ginjal) dan meninggalkan kopi. Sekarang, walaupun beliau harus tetap rutin periksa ke Dokter, perkembangan kesehatan beliau sangat pesat. Beliau sudah jarang nyeri dada. Saya juga mulai menerapkan hidup sehat dengan membatasi konsumsi gula berlebih (harus tetap konsumsi gula untuk kesehatan hati), gorengan, kopi, dan belajar makan makanan yang direbus/dikukus/di-tim. Selain itu, saya mengaplikasikan budaya Jawa untuk kesehatan, yakni berpuasa pada hari Senin, Kamis, dan hari Weton. Dengan berpuasa, tubuh akan melakukan detox secara alami untuk membuang kotoran dalam tubuh. Setidaknya, dengan demikian pada saat hari tua saya nanti saya akan lebih bahagia tanpa penyakit. Dari segala cara yang saya sharing-kan ini, yang paling ampuh adalah DOA. Doa akan membuat kita mempunyai kekuatan untuk sembuh dan sehat. Ditambah dengan sugesti positif dan keyakinan---Aku Ingin Sehat Terus Sampai Mati--