Manusia diciptakan mempunyai dua sistem dalam menjalani kehidupan. Pertama, manusia sebagai mahluk individu, yaitu manusia mempunyai unsur-unsur yang menyatu dalam satu pribadi. Individu manusia mempunyai keistimewaan dan karakter yang terbentuk atas jasmani dan rohani masing-masing. Kedua, manusia sebagai mahluk sosial. Semua hal tidak mungkin dikerjakan oleh seorang pribadi sendirian. Manusia satu pasti membutuhkan manusia yang lain untuk dapat mewujudkan kebisaan dan kesempurnaan. Para Pribadi berkumpul lalu mengikutkan diri mereka pada sosialita yang mereka anggap sejalan dengan pemikiran, visi, misi, bahkan mimpi masing-masing. Demikianlah, lalu terlahirlah agama. Tuhan tidak pernah menciptakan agama. Agama adalah ciptaan manusia. Dewasa ini ada tiga permasalahan yang dihadapi oleh manusia, yaitu kemiskinan, radikalisme agama, dan perusakan lingkungan hidup. Ketiga permasalahan ini tidak saja terjadi di Indonesia, namun secara mendunia. Di zaman modern seperti sekarang ini kita seperti dihadapkan dengan tantangan zaman yang kompleks dan berketerkaitan.
Kemiskinan terjadi pasti di semua belahan dunia. kebanyakan kasus kriminalitas beralaskan faktor kemiskinan. A mencuri karena tidak punya uang untuk beli susu anak, B membunuh C karena terlilit utang pada C yang selalu menagih utang, D stres dan membunuh semua anaknya karena takut menghadapi kehidupan selanjutnya karena miskin, dan sebagainya. Potret kemiskinan seperti manusia hidup dan tinggal di kolong jembatan, mengemis, baru-baru ini ada kisah Tasripin, si bocah bersahaja yang berusia 12 tahun harus putus sekolah dan bekerja demi menghidupi ketiga adiknya, dan masih banyak lagi. Permasalahan kemiskinan tidak semata menjadi tanggung jawab pemerintah saja, namun juga tanggung jawab kita semua sebagai mahluk sosial. Memang sekarang ini banyak pejabat yang korup khususnya di Indonesia, setidaknya kita ikut membantu teman-teman kita yang kekurangan walaupun lewat hal-hal yang kecil. Misalnya kolekte di Gereja, memberikan sumbangsih pemikiran terhadap peristiwa potret kemiskinan di daerah sekitar ke media cetak atau bahkan media televisi supaya didengar dan disaksikan seluruh dunia. Faktor pendidikan juga sangat berpengaruh terhadap kemiskinan. Semakin banyak orang bodoh, maka semakin banyak orang miskin. Sebaiknya setiap universitas di Indonesia mewajibkan ada program bimbingan akademik bagi anak-anak putus sekolah dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Diharapkan dengan kegiatan seperti ini akan ada keberlanjutan dan mengentaskan kemiskinan. Ada baiknya juga PNS Dinas Sosial turun langsung ke masyarakat secara intensif memberikan pelatihan ketrampilan bagi rakyat yang tidak mampu.
Pada dasarnya semua agama mempunyai satu tujuan yaitu beriman kepada Sang Pencipta Semesta Alam dan kasih. Namun setiap pribadi pasti memegang prinsip bahwa agamaku adalah agama yang paling benar. Ketika suatu saat ada provokator yang sangat fanatik dan menginginkan perluasan kelompok maka terjadilah sesuatu itu, radikalisme agama. Ciri khas dari radikalisme agama adalah intoleransi beragama. Contoh konkritnya adalah "perang pendapat tentang agama" dalam sebuah situs. Saling mencerca agama satu dengan yang lain. Ya memang, inilah kelemahan dunia maya. Manusia semakin mudah mendapatkan informasi namun dengan mudah juga dapat dipengaruhi oleh aliran yang bertentangan dengan kasih. Perkembangan teknologi berbanding lurus dengan tingkat radikalisme agama. Sejatinya perlu diadakan diskusi antar agama secara berkala untuk saling menjaga dan menghormati sesama mahluk beragama.
Semakin berkembangnya teknologi maka berkembang pula radikalisme agama, sedangkan semakin tinggi kebutuhan manusia akan teknologi dan tuntutan kemiskinan juga maka semakin banyak kegiatan atau alat yang dilakukan dan digunakan untuk melakukan perusakan lingkungan hidup. Mobil dan motor yang kian banyaknya menjamur dari perkotaan hingga pedesaan menyebabkan kerusakan lingkungan karena asap yang dihasilkan akan semakin "membolongi" lapisan ozon, terjadilah efek rumah kaca. Oksigen semakin berkurang, padahal oksigen adalah ciptaan Tuhan yang paling gratis selagi kita tidak sakit. Kebutuhan manusia akan uang yang menjadi-jadi juga menyebabkan kerusakan hutan. Orang-orang dengan santainya membakar hutan dan membuatnya menjadi ladang tanpa ditanami kembali pohon-pohon yang mereka tebang. Padahal hutan itu merupakan jantung dunia. Sebaiknya kita menggunakan teknologi dengan bijak dengan mengurangi kebiasaan merokok, stop pembakaran hutan, bersikap bijak dengan penggunaan alat transportasi pribadi, membuat kreatifitas dari barang bekas berbahan plastik atau kertas, dan membuang limbah atau sampah tidak di sungai karena di situ juga ada ikan yang butuh hidup dan menjadi makanan manusia.
Ketiga tantangan zaman tersebut dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini..
Kemiskinan, radikalisme agama, dan perusakan lingkungan hidup merupakan potret nyata yang terjadi di sekeliling kita. Tidak seharusnya kita sebagai manusia tutup mata dan membiarkan fenomena seperti ini berlarut-larut. Penyelesaian masalah membutuhkan peran serta pemerintah dan masyarakat serta kita semua sebagai manusia yang hidup beragama di Indonesia tentunya. Hargai sesama, saling toleransi, dan ulurkan tangan demi kebaikan. Dengan cinta kasih yang diajarkan Tuhan, mari hidup beragama dan menghadapi tantangan zaman dengan segala kreatifitas. Salam Damai :)