Alkisah..
Di sebuah dapur pada satu rumah, terdapat perkumpulan alat-alat dapur dan pecah belahnya. Pemilik rumah mempunyai satu gelas, satu piring, dan satu wajan serta alat-alat memasak lainnya. uppss.. ternyata ada satu barang yang belum pemilik punyai, yaitu sendok. Dapur punya penghuni baru, yaitu satu sendok. Akhirnya, sendok punya tempat baru untuk berlindung. Piring dan sendok berkenalan terlebih dulu. Karena seringnya pertemuan mereka, sendok menyukai piring. Namun sendok malu untuk bicara kepada piring. Dalam imajinasi sang sendok, piring adalah sesuatu yang tidak mungkin dapat ia miliki. Piring terlalu tampan dan antik. Sampai suatu ketika, sendok tahu kalau gelas ternyata menyukai piring juga. Sendok hanya termenung dan berusaha untuk melupakan piring. Untungnya pemilik lebih menyukai memakan makanan tanpa sendok, sehingga semakin jarang piring bertemu dengan sendok. Tapi betapa sakit hatinya sendok kalau melihat pemilik meletakkan gelas di atas piring. "Oh.. Tidak.. Piring selalu dekat dengan gelas !!", kata sendok. Mulai saat itu juga sendok berdoa kepada Tuhan untuk mempertemukannya dengan sebuah jodohnya yang sebenarnya, yaitu garpu.
Sendok dan garpu adalah dua sejoli. Mereka memang jarang digunakan bersamaan, tapi mereka adalah pasangan. Walaupun sendok masih dapat sering bertemu dengan piring. Bahkan ada pihak keempat diantara mereka, yaitu pisau.
Andaikan mereka adalah tokoh, mungkin kali ini aku cocok menyebut diriku sebagai sendok. Sendok yang kadang tidak dilihat, tapi ia ingin berguna. Sendok yang suatu saat pasti bertemu dengan garpu dan melupakan piring.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar