Sabtu, 16 April 2016

Dokter Kulitku, Dokter Kun Jayanata

haha akhirnya ngepost juga setelah lama tidak berbagi kegalauan.

Aku sejak remaja udah jerawatan, tepatnya setelah aku mulai mens. di usia 14 tahunan. pertama-tama sih kecil-kecil, tapi setelah SMA semakin merajalela. kelas 1-2 SMA tuh beeeuuhhh parah buanget. mukaku merah-merah dan jerawatnya juga guede-guede. lalu aku mulai memakai obat dokterSudirman di Jogja. aku cuma copy resep punya Mbak Hani, soalnya Mbak Hani juga lagi periksa jerawat. obatnya adalah racikan belerang begitu yang dikocok lalu dioles tipis. kata dokternya sih kalo mau cepet sembuh kuncinya satu : ga usah ngaca  hahaha biar ga stress kali ya. Tidak ada pantangan makan alias makan apa aja boleh. Aku juga mendapat antibiotik 10 biji. perlahan tapi pasti, mukaku sempat bersih dan bersihnya udah bersih banget walaupun ada bekasnya, berupa bopeng. Semenjak aku kelas 2 SMA demi pemulihanku, aku tidak makan telur, ayam, minyak, de el el deh. Alhasil aku sempat ranking 11. rekooorrr soalnya baru itu rankingnya jelek hahahaha. lalu aku mulai makan bergizi lagi. oiya, pas itu aku badannya bagus deh, langsing dan tinggi dan lebih senengnya lagi baju apa aja muat yg ada di toko-toko itu..

Kuliah,
kembali jerawatan dan semenjak memakai motor budhe aku menjadi males gerak dan gendut lagi deh. semester 1 dan 2 sih masih aman, masih okeeee.. tapi semester 3 dst sumpah deh, kembali ke semula, udah gendut jerawatan lagi.. hahaha

bekerja..
nah nah, ini nih yang jadi titik puncaknya. sudah dua tahun bekerja dan jerawat semakin merajalela bangets. lalu aku dikasih saran sama salah satu temen kantor aku yang namanya Kak Ika, kalo ada dokter yang bisa ngilangin jerawat. siapa dia? taraaaaaaa
aku menyebutnya dokter Kun. aku mulai periksa sekitaran September. butuh perjuangan banget waktu itu utk periksa. harus datang pagi buta sekali biar dapet nomor antrian cuyy.. apalagi kalau hari Sabtu itu yang diterima cuma 50 pasien saja. iya SAJA hahaha. Hari Sabtu pertama kali aku kesasar kesana, yah jadi engga bisa periksa deh. Syukurlah pada Sabtu depannya aku bisa periksa dan ditemenin budhe soalnya aku dari rumah berangkat jam 3 pagi. Budhe takut aku knapa-knapa di jalan.

Periksa pertama kali
seperti ini mukaku sebelumnya yaa

jam 3 pagi aku sampai di depan tempat praktek dokter Kun. aku inget waktu itu aku nomer agak akhir lebih dari no 50 pokoknya tapi aku optimis deh, soalnya kalo jam 8 pagi dipanggil sama perawatnya ga nongol-nongol otomatis gugur. yeay jam 8 pagi tiba dan aku dipanggil dongs, kan banyak yang ga nongol-nongol :D
aku dapat jadwal jam 15.30 ketemu dokter Kun. skipppppp waktu.. teng teng akhirnya jam menunjukkan angka 16.30 saat aku di dalam ruang praktek dokter Kun. ngaret tapi tak apa. sekali masuk ada 6 atau 7 orang deh waktu itu. dan aku difoto mukanya sama dokter karena tergolong parah. aku diberi obat jerawat minum 1 wadah (isi 30 butir buat sebulan), krim jerawat II, krim malam III. krim pemutih I, dan obat antibiotik 15 kapsul (diminum dulu selama 15 hari baru minum obat jerawat). aku diminta dokter utk kontrol lagi 3 bulan setelahnya. utk obat jerawat kata dokter Kun-nya diminum minimal 8 bulan. di sana aku juga ketemu sama seseorang wanita yang dulu pernah jadi pasien dokter Kun, belum ada 8 bulan udah stop aja soalnya udah bagus mukanya, ehh kmaren kumat lagi dan katanya malah tambah parah. hiii aku jadi takut, berarti penuhi apa kata dokternya. setelah diitung-itung aku habis sekitar 800rb an. demi kesembuhanku.... dan ke-PD-ankuuu....

seperti ini mukaku setelah meminum obat jerawat:
langsung pada keluar semua jerawat aku, merah-merah, besar-besar, berdarah-darah, dan itu terjadi sebulanan lebih, yah hampir 2 bulanan lah kayak gitu. ga apa-apa, menurut berbagai sumber yang aku baca, prosesnya memang begitu. pasti indah pada waktunya.. dibawa happy aja (walaupun aku malunya ga karuan sih hihihi)

Periksa Kedua kali
seperti ini mukaku setelah 2 bulan meminum obat jerawat :
seperti ini mukaku setelah 3 bulan (Bulan November) meminum obat jerawat dan waktunya periksa ke Dokter Kun :D

agak sedih sih, karena aku belum bisa mengurangi obat jerawatnya dan resepnya masih sama dan pakai antibiotik lagi. karena jerawatnya masih keluar agak gede, ga segede yang lalu-lalu sih..

Periksa Ketiga kali
ini bulan Februari. akhirnya aku kata dokter udah ga pake krim jerawat II lagi dan misalkan ada jerawat ya aku pakai krim malam III aja. kata dokter aku masih harus minum obat jerawat sehari sekali supaya lupang2 alias bopengnya bisa diatasi dan merata (walaupun ga bisa ilang banget).
begini mukaku pas periksa yang ketiga (berarti udah 6 bulan) dan diminta periksa lagi setelah lebaran alias THR bulan Juli 2016. nanti aku update lagi



Penampakan obat:
 ini obat antibiotiknya

hehe,, kelupaan kalo harus pakai sunblock karena kalau minum obat jerawat kulitnya jadi sensitif

ini resepnya  

 ini krim-krimnya

di Dokter Kun sebenernya ada facial foamnya, tapi aku udah enak sama Larissa ;)

Demikianlah. memang jadi sehat itu tidak murah. aku sudah menyisihkan dari gaji bulanan utk berobat. bagaimanapun ini juga sebuah kewajiban sepertinya hahaha
sekarang (April 2016). mukaku sudah tidak terlalu berminyak dan merasa semakin agak cerah sedikit hahaha.. apalagi yang namanya Kak Ika yg merekomendasikan aku ke Dokter Kun malah jadi tertarik dan sekarang jd pasien Dokter Kun (biar tambah putih sih katanya hehe) sebelum Kak Ika ada temen aku juga yang tertarik jadi pasien dokter Kun, namanya ci Elisa. ternyata ada juga sebelum aku yang sudah jadi pasien Dokter Kun, namanya ci Sherlly.. hehehe.. bukan info penting sih, tp FYI aja......

maafkan edit-an yang keterlaluan ini

PENTING
untuk saat ini sudah digalakkan pemesanan (utk periksa) ke dokter Kun by phone seminggu sebeumnya. misalnya nih mau periksa hari Rabu minggu ke-2, nah pada telpon tuh mulai senin minggu ke -1. begitu sekarang sistemnya, jadi ga usah dateng pagi2 buta ya kawan-kawan

Jumat, 04 September 2015

Just..

Dear all,

Sebenarnya ini aku tujukan untuk Tuhan, tapi aku ingin curhat kepada yang kebetulan membaca. Boleh dibilang kisah hidupku ini unik. Di mana yang lain hidup dengan kecukupan mereka sedangkan aku dan ketiga adikku tidak. Saat ini aku merantau demi bisa menyekolahkan kedua adikku yang masih sekolah. Sedangkan yang lain mencari dan mengumpulkan uang untuk menikah. Dilema sih sebenarnya. Aku juga sampai sekarang entah mengapa belum terpikir untuk menikah padahal usiaku sudah "tua". Baru hampir 24 tahun sih sebenarnya hehe. Sepeninggal Ibuku meninggal aku jadi lebih dekat dengan ketiga adikku.

Oh Tuhan,

Aku ingin bisa mendapat beasiswa di UGM utk S2, supaya aku bisa menggapai cita-cita eyangku supaya aku menjadi dosen. Dan lagi, aku ingin melakukan kebersamaan-kebersamaan bersama ketiga adikku.Apakah aku naif? mungkin, hanya saja hati ini yang sedang berkata demikian. Kalau bukan doaku yang ini dikabulkan, maka kabulkan doaku yg satu lagi, yaitu bekerja di perusahaan yang lebih besar, lebih menantang, dan pastinya gaji lebih besar. Resign dari perusahaan sekarang lalu mulai bekerja di perusahaan yang baru dengan jarak sebulan. pasti itu sangat menyenangkan bisa berkumpul dengan adik-adikku walau hanya sebentar.

Aku sangat mencintai ketiga adikku sehingga sudah habis rasanya rasa cinta ini untuk orang lain. Maka dari itu, aku memang suatu saat harus menikah. doaku yang satu lagi kepada Tuhan adalah,

Tuhan, pilihkan aku jodoh yang terbaik untukku. Ibuku, yang mau mencarikan jodoh untukku sudah tidak ada. Sekarang, comblangin aku dengan pria seiman dan mau menerima keadaanku dengan "tiga anak"

amiiinnn

Sabtu, 25 Juli 2015

keluarga saya komplit tapi tak komplit

perkenalkan kembali, nama saya Maya. saya adalah sulung dari empat bersaudara. saya saat ini berusia 23 tahun dan sudah bekerja di perusahaan besar sebagai admin Supermarket. walaupun di perusahaan besar, bukan berarti saya kaya raya. adik saya ada tiga, felix, herna dan cahyo. Felix, usianya 18 tahun dan sudah lulus STM. ia bercita-cita menjadi pemilik bengkel dengan jerih usahanya sendiri, maka dari itu ia sekarang sedang mencari pekerjaan demi menggapai impiannya. Herna, usianya 14 tahun dan sekarang sedang memasuki kelas 1 SMP. 14 tahun saat aku dulu adalah usia di mana saya sudah kelas 1 SMA dan usia ketika bapak saya meninggal. Herna terlambat sekolah karena TK nya 3 tahun dan pada waktu SD dia tidak naik 2 kali. kasian ya, tapi ya gimana lagi. Dia pernah jatuh dan luka di bagian kepala ketika bayi. yang terakhir Cahyo, usianya 12 tahun dan sekarang sedang di kelas 6 SD. Terus terang diantara kami, Cahyo paling supel dan menyenangkan. sayangnya dia bersama sepupu ibu di Malang. semoga sMP nanti si Cahyo ada di Jogja.

Ibu kami.
seperti cerita saya sebelumnya, bapak sudah meninggal ketika saya berusia 14 tahun. dan belum lama ini, ibu saya juga sudah meninggal di usia adik perempuan saya 14 tahun. entah itu kebetulan atau bukan, yang saya yakini adalah itu sudah takdir keluarga kami. Tidak mau bohong dan menyebarkan aib. ibu saya sebenarnya punya pegangan ketika dia hidup. pegangan yg seperti orang Jawa tau. Saya tau, tapi saya tidak mengimani. dengan bantuan orang-orang baik, saya dapatmembantu mengeluarkan pegangan ibu dengan doa. sungguh, kuasa doa itu adalah ajaib. Tuhan benar-benar Maha Kuasa.

Saya sekarang
Saya sekarang adalah seorang kakak yang sekaligus orang tua untuk ketiga adik saya. ketika mandat ini sudah saya yakini, saya menjadi ga pemarah lagi alias lebih sabar, semakin fokus, semakin punya harapan, semakin bersemangat bekerja. Tapi, kadang sih merasa kangen sama keluarga dan suasana Jogja yang begitu damai untuk saya pribadi. Namun, saya harus survive di sini, di Jakarta demi ketiga adik saya. andaikan gaji di Jogja tidak semena-mena, saya akan di Jogja kok tapi apa daya, kalo saya tetap di Jogja saya jadi tidak bisa menabung untuk adik2 saya. Saya sebenernya punya impian untuk membuat restoran kecil di Jogja suatu hari nanti. saya harus menabung modal dulu. sebenernya saya sudah muak untuk bertahan. tapi ketika saya berpikir kembali, saya jadi semangat kembali. Saya  juga terkadang tidak disukai orang yang ada di kampung saya. entah mengapa apakah mereka iri atau bagaimana. apa yang mereka irikan dari saya? anak yatim piatu? keluarga miskin? hidup prihatin? ada saja yang benci sama keluarga saya. tapi saya yakinkan adik2 saya bahwa Tuhan ada sama kita. Dia itu kuasanya sungguh Maha Dahsyat. Dia tu sumber kehidupan kita. hidup kita ga ngemis kok, mbak maya masih bisa bekerja, Felix juga bentar lagi bisa mandiri sendiri pasti kita temukan arti kehidupan yang lebih luar biasa dibanding orang lain. semangat !!

Minggu, 10 Mei 2015

Belajar Untuk Tidak Menjadi Sakit

---perHATIan---

Cerita yang saya tulis di bawah ini merupakan kisah yang terpampang NYATA. Namun sampai sekarang saya masih sulit percaya bahwa saya mengalami hal yang saya tulis ini...

Nama saya Maya, gadis berusia 23 tahun, seorang karyawan swasta yang bercita-cita menjadi PNS, berbadan gemuk, pekerja keras tapi cengeng, dan memegang teguh budaya Jawa modern.

Sehat.
Semua orang pasti ingin sehat, termasuk saya. Walaupun saya berbadan besar, namun saya selalu mensugesti diri saya untuk berusaha hidup sehat. Tahun ini, 2015, merupakan tahun yang benar-benar wow untuk saya dan keluarga saya. Budhe saya divonis terkena miom, Om saya divonis terkena Jantung dengan sedikit gangguan ginjal, dan Ibu saya divonis menderita DM (Diabetes Melitus) tipe basah. Speechless.. Padahal ibu saya tidak pernah suka makanan yang manis-manis saja bisa terkena penyakit DM. Bapak saya juga seorang penderita DM, sekarang sudah meninggal. 

Baru Ketahuan.
Pada saat itu ibu saya pulang dari bekerja mengendarai motor. Beliau mengaku badannya lemas dan saat mengendarai motor, beliau terjatuh sampai empat kali. Ke-empat kalinya jatuh, beliau pingsan. Keesokan harinya, kaki ibu saya bengkak pada kedua kaki dan menjadi luka bernanah. Sampai sekarang ibu saya harus rutin membersihkan luka dan kontrol kesehatan tiga hari sekali di Dokter.Akhirnya dengan sakitnya ibu saya, saya harus menjadi tulang punggung keluarga untuk ibu dan kedua adik saya. 
Om saya juga demikian. Beliau pada masa muda memang hobby banget konsumsi kopi, minuman bersoda, daging merah, dan gorengan. Sekarang ini di usianya yang belum mencapai 50 tahun harus check up seminggu sekali ke Dokter. 

Ketar-ketir.
Saya adalah keturunan dari penderita DM dan riwayat keluarga yang mempunyai penyakit jantung. Saya mulai khawatir dengan kesehatan saya kelak jika pada saat saya muda sekarang suka makan makanan yang tidak sehat seperti; gorengan, gula berlebihan, makanan instant, santan, kopi dan soda berlebihan, dll, Apakah saya harus menderita seperti itu? 

:) SAATNYA HIDUP SEHAT :)
Ada sedikit cerita mengenai Om saya. Beliau sangat takut dan sedih ketika beliau divonis mempunyai penyakit jantung koroner dan gangguan ginjal. Sejak itu beliau mengonsumsi makanan yang serba direbus, kukus, dan di-tim, mengonsumsi jus striberi yang baik untuk jantung dan ginjal, tidak mengonsumsi kacang-kacangan (walaupun untuk Jantung baik, namun tidak baik untuk ginjal) dan meninggalkan kopi. Sekarang, walaupun beliau harus tetap rutin periksa ke Dokter, perkembangan kesehatan beliau sangat pesat. Beliau sudah jarang nyeri dada. Saya juga mulai menerapkan hidup sehat dengan membatasi konsumsi gula berlebih (harus tetap konsumsi gula untuk kesehatan hati), gorengan, kopi, dan belajar makan makanan yang direbus/dikukus/di-tim. Selain itu, saya mengaplikasikan budaya Jawa untuk kesehatan, yakni berpuasa pada hari Senin, Kamis, dan hari Weton. Dengan berpuasa, tubuh akan melakukan detox secara alami untuk membuang kotoran dalam tubuh. Setidaknya, dengan demikian pada saat hari tua saya nanti saya akan lebih bahagia tanpa penyakit. Dari segala cara yang saya sharing-kan ini, yang paling ampuh adalah DOA. Doa akan membuat kita mempunyai kekuatan untuk sembuh dan sehat. Ditambah dengan sugesti positif dan keyakinan---Aku Ingin Sehat Terus Sampai Mati--